Kamis, 28 Februari 2013 | 08:10 AM

Ilustrasi.
Photo: Shutterstock
KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia sama-sama merajai daftar tiga besar kampus dari Indonesia yang terpopuler dalam pemeringkatan oleh 4 International Colleges & Universities (4ICU) dan Webometrics (baca: Ini Dia 50 Kampus Indonesia Paling Populer di Dunia). Pemeringkatan didasarkan pada tingkat popularitas perguruan tinggi dunia di situs web. Tak ada indikator langsung soal kualitas pendidikannya.
Dalam pemeringkatan yang dirilis pada bulan ini, seperti dikutip dari situsnya, Webometrics mengklaim telah melakukan pemeringkatan terhadap 21.000 universitas di dunia. Sementara itu, seperti dilansir dari situs resminya hari ini, Rabu (26/2/2013), 4ICU menyatakan melakukan pemeringkatan untuk 11,160 perguruan tinggi dari 200 negara di dunia. Keduanya melakukan pemeringkatan dua kali setahun, di awal dan pertengahan tahun.
Webometrics mendasarkan pemeringkatannya pada empat indikator yaitu impact, presence, openness, dan excellence dari situs akademik masing-masing perguruan tinggi. Melalui indikator pertama, Impact, dengan bobot 50 persen, Webometrics menghitung berapa banyak link eksternal yang diterima dari pihak ketiga. Banyak link akan membuat sebuah universitas diakui gengsi institusional, performa akademik, nilai informasi dan tingkat kegunaan dari pelayanan situs yang diberikan.
Tiga indikator terakhir berbobot 50 persen dengan alokasi setara. Indikator Presence digunakan untuk menghitung jumlah halaman situs web universitas yang diindeks oleh search engine, Google. Indikator Openness menunjukkan volume gudang hasil penelitian yang dipublikasikan dalam format rich files, seperti pdf, doc, docx dan ppt di situs web menurut search engine Google Scholar. Sementara itu, indikator yang terakhir, Excellence, digunakan untuk menghitung jumlah karya akademik yang berhasil dipublikasikan di jurnal internasional seperti yang terdaftar di Scimago Lab. Indikator ini dinilai mampu menunjukkan kualitas penelitian dari perguruan tinggi tersebut.
Semua indikator diklaim bukan untuk mengevaluasi soal desain, kegunaan atau jumlah klik di situs akademik mereka. Empat indikator tersebut Webometrics dipakai sebagai wakil untuk evaluasi mendalam terhadap performa universitas di mata masyarakat dengan mempertimbangkan kegiatan, hasil, relevansi dan dampaknya.
Dalam situs resminya, Webometrics mencantumkan tujuan dari pemeringkatan ini adalah mempromosikan kehadiran situs akademik agar pengetahuan ilmiah dan budaya yang dihasilkan oleh perguruan tinggi bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat. Publikasi rangking ini dinilai efektif untuk mendorong perguruan tinggi di seluruh dunia untuk melayani masyarakat dengan baik.
Sementara itu, 4ICU mendasarkan pemeringkatannya berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh lima situs pemeringkatan, yaitu Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, Majestic Seo Referring Domains, Majestic Seo Citation Flow, dan Majestic Seo Trust Flow. Kelima situs ini pun melakukan pemeringkatan berdasarkan berbagai indikator teknis terhadap situs web atau blog.
4ICU mendata perguruan-perguruan tinggi dengan situs web yang populer. Artinya perguruan tinggi dinilai populer karena situs web-nya terindeks di search engine dan mudah dicari.
Manfaatnya, selain menjunjung keterbukaan informasi pada masyarakat, pemeringkatan Webometrics dan 4ICU menunjukkan perguruan tinggi yang memang rajin memublikasikan karya ilmiah para dosen dan penelitinya. Pimpinan perguruan tinggi didorong untuk menerapkan manajeman situs web yang profesional dengan memperhatikan mutu dan kuantitas publikasinya. Hal penting lainnya adalah para sivitas akademika perguruan tinggi didorong untuk produktif dalam penelitian.
Kelemahannya, pemeringkatan ini rentan dijadikan sebagai "make-up" oleh sejumlah perguruan tinggi agar situs web mereka dilihat terkesan berkualitas. Jika ingin curang, sejumlah langkah teknis bisa dilakukan untuk mendongkrak rangking perguruan tinggi.
Jadi, jangan sampai salah kaprah...
build-access-manage at dayaciptamandiri.com
Comments
Post a Comment