Skip to main content

Layout dan Desain Personal DataCenter ( Server Room )

Sumber: http://thinkxfree.wordpress.com/2012/04/26/layout-dan-desain-personal-datacenter-server-room/



Penulis Artikel : Nathan Gusti Ryan
Berikut ini saya sharing Layout dan Desain Personal DataCenter ( Server Room ), semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang akan membangun Data Center Personal di perusahaan masing-masing. Desain Personal DataCenter ( Server Room ) ini mengacu pada Standar ANSI/BICSI-002-2011. Desain ini adalah sekedar contoh saja yang kebetulan memang merupakan salah satu project yang saya kerjakan di bulan April 2012 ini. Setidaknyasharing saya ini bisa menjadi inspirasi untuk di kembangkan lagi sesuai kebutuhan masing-masing…
ANSI/BICSI-002-2011 adalah Standar Desain dan Best Practices Implementasi Data Center.Dan artikel ini untuk melengkapi artikel yang telah saya buat sebelumnya :

Ruang Lingkup ANSI/BICSI-002-2011 :
• Penerapan terbaik dan penerapan metode standart.
• Melengkapi standar DataCenter yang lain. Seperti :
- TIA
- CENELEC
- ISO / IEC
- AS / NZS
• Tujuan utama dari ANSI/BICSI-002-2011 adalah sebagai standarisasi persyaratan installasi Data Center dan sebagai panduan / pedoman implementasi desain DataCenter tersebut.
• Penggunaan Standar ANSI/BICSI-002-2011 adalah sebagai pendamping atau sinergi dalam hubungannya dengan standar infrastruktur telekomunikasi yang sudah ada. Seperti :
- ANSI/TIA-942
- AS / NZS 2834-1995 Komputer Akomodasi
- CENELEC EN 50173 Seri
- CENELEC EN 50174 Seri
- ISO / IEC 24764…
Yang mana standarisasi diatas dipergunakan untuk merancang jalur telekomunikasi, space ruangan dan sistem pengkabelan untuk DataCenter.
Kategori / Kriteria ANSI/BICSI-002-2011 :
• Mandatory alias syarat wajib, yaitu : kriteria yang umumnya berlaku untuk perlindungan, administrasi kinerja dan kompatibilitas, yang menentukan persyaratan mutlak minimum yang dapat diterima.
• Advisory alias syarat yang sebaiknya di penuhi, yaitu : kriteria yang diinginkan untuk disediakan ketika pencapaian mereka akan meningkatkan kinerja umum dari infrastruktur data center di semua aplikasi yang dimaksudkan.
Beberapa Komponen yang sangat penting dalam membangun DataCenter adalah :
1. Perencanaan DataCenter.
2. Pemilihan Lokasi DataCenter.
3. Arsitektur / Desain DataCenter.
4. Struktural Hardware DataCenter.
5. Sistem Kelistrikan.
6. Sistem Mechanical.
7. Pengaturan Suhu dan AirFlow.
8. Proteksi Kebakaran.
9. Sistem Pengkabelan / Cabling System.
10. Security.
11. Building Otomatisasi dan Redundancy.
12. Telekomunikasi.
13. Teknologi Informasi.
14. Commissioning.
15. Pemeliharaan / Maintenance Data Center.
Jenis Klasifikasi “Reliability and Availability DataCenter” ( Keandalan dan Ketersediaan DataCenter ) :
Kelas F0 : Jalur Tunggal  atau Single Path DataCenter tanpa salah satu dari berikut ini : power source / sumber daya alternatif; UPS; Grounding perangkat IT yang tepat.
Kelas F1 : Jalur Tunggal atau Single Path DataCenter.
Kelas F2 : Jalur Tunggal atau Single Path Data Center dengan Komponen Redundant.
Kelas F3 : Fasilitas / Resource DataCenter yang bisa di Maintainance bersamaan dan bisa di Operasionalkan secara bersamaan.
Kelas F4 : Fault Tolerant DataCenter atau DataCenter yang terdiri dari beberapa lokasi yang bisa saling mengantikan ( Fault Tolerant ).
Ketersediaan / Availability Catu Daya atau Sistem Listrik :
(1)-Kelas F0 Sasaran Availability : <99,0%
# Penjelasan Class F0 :
Mendukung persyaratan lingkungan dan energi dasar dari fungsi TI tanpa peralatan tambahan. Modal penghindaran biaya adalah pendorong utama. Ada risiko tinggi karena terencana dan tidak terencana downtime.
# Teknis untuk Class F0 :
Komponen redundansi: 0
Sistem redundansi: 0
Kontrol kualitas: Standar
Survivabilitas: 0
peristiwa. Tidak ada pembangkit cadangan.
(2)-Kelas F1 Sasaran Availability : <99,0%
# Penjelasan Class F1 :
Mendukung persyaratan lingkungan dan energi dasar dari fungsi perangkat IT. Ada risiko tinggi downtime karena kegiatan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Namun, dalam fasilitas Kelas F1, pemeliharaan dapat dilakukan selama jam di luar acara, dan dampak downtime relatif rendah.
# Teknis untuk Class F1 :
Komponen redundansi: 0
Sistem redundansi: 0
Kontrol kualitas: Standar
Survivabilitas: 0
(3)-Kelas F2 Sasaran Availability : <99,9%
# Penjelasan Class F2 :
Memberikan tingkat keandalan yang lebih tinggi dari itu didefinisikan di F1 Kelas untuk mengurangi resiko downtime karena kegagalan komponen. Dalam fasilitas F2 Kelas, ada risiko moderat downtime karena untuk kegiatan yang direncanakan dan tidak direncanakan. Kegiatan pemeliharaan biasanya dapat dilakukan selama waktu terjadwal.
# Teknis untuk Class F2 :
Redundansi komponen: YA
(Untuk komponen kritis)
Sistem redundansi: 0
Quality control: Premium
Survivabilitas: Moderat
(4)-Kelas F3 Sasaran Availability : <99,99%
# Penjelasan Class F3 :
Memberikan keandalan tambahan dan pemeliharaan untuk mengurangi resiko downtime karena bencana alam, manusia berbasis bencana, pemeliharaan terencana, dan kegiatan perbaikan. Pemeliharaan dan kegiatan perbaikan biasanya akan perlu dilakukan selama waktu produksi penuh tanpa ada kesempatan untuk operasi dibatasi.
# Teknis untuk Class F3 :
Redundansi komponen: YA
(Untuk kritis / noncritical komponen)
Sistem redundansi: Kemungkinan
Quality control: Premium
Survivabilitas: Signifikan
(5)-Kelas F4 Sasaran Availability : <99,999%
# Penjelasan Class F4 :
Menghilangkan downtime melalui penerapan semua taktik untuk menyediakan operasi yang terus menerus terlepas dari kegiatan yang direncanakan atau tidak direncanakan. Semua tunggal poin dikenali kegagalan dari titik koneksi pada utilitas untuk titik koneksi pada beban kritis dieliminasi. Sistem biasanya otomatis untuk mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan staff 24×7. Latihan keras disediakan untuk staf untuk menangani darurat apapun. Kompartementalisasi dan toleransi kesalahan adalah persyaratan utama untuk sebuah fasilitas F4 Kelas.
# Teknis untuk Class F4 :
- Komponen redundansi: YA
(Untuk kritis / noncritical komponen)
- Sistem redundansi: YA
(Termasuk redundansi komponen)
- Kualitas kontrol: Premium
- Survivability: tingkat tertinggi
Penetapan RANGE SUHU untuk ruang server itu tergantung kebijakan atau POLICY masing-masing. Kita harus mengacu pada mesin ( server ) yang kita gunakan, sebab masing-masing server / tiap brand ada perbedaan. Baca Spek Teknis / datasheet dari server yang kita punya. Kalo di tempat saya, mengunakan server IBM Power 7 ini range suhu yang di tentukan oleh IBM adalah suhu antara 5 derajat Celcius hingga 35 derajat Celcius. Policy di perusahaan saya Range Suhu ruang server yang ACCEPTABLE adalah antara suhu 16 derajat Celcius hingga 24 derajat Celcius ( Humidity atau kelembaban antara 30% – 90% ).
Jika suhu ruang server mencapai 24 derajat Celcius maka alarm akan menyala, selanjutnya petugas di tempat segera ambil tindakan. Alarm ini di Trigger oleh Sensor Alarm dengan detektor suhu Otomatis. Pada saat alarm ini menyala, masih ada waktu bagi Administrator atau Server Operator untuk segera Action ONSITE DataCenter sekitar 30 menit – 60 menit sebelum suhu mencapai 30 derajat Celcius. Jadi… pada kondisi suhu ini, server harus segera di matikan atau sudah ada analisa penyebab suhu naik tersebut. Dan sudah ada Action, apakah AC kebali beroperasi dengan NORMAL ataukah ada PROBLEM. Jadi… pastikan server kita sudahSHUTDOWN sebelum mencapai suhu 35 derajat Celcius, sebab pada suhu ruangan 35 derajat Celcius ini server sudah mengeluarkan RED ALERT dan bisa saja suhu Processor server sudah mencapai 90 derajat Celcius…
Penentuan ketersediaan Redundancy juga sangat penting, seperti peralatan untuk : ‘Precision Air Conditioning’, ‘GenSet Backup Power’ yang sudah UP dalam 3 detik jika catu daya utama / PLN mati, ‘System RAID’ pada harddisk Server maupun Storage / SAN / NAS, penerapan ‘Clustering Server’ maupun ‘Mirroring Server’, dll…
=====

ADDITIONAL INFORMATION

Mengenai pembuatan Private DataCenter, sama seperti membeli Server. Saya sedikit refresh kembali tentang bagaimana menyakinkan management dalam memilih server, saya analogi-kan dengan Cara memilih kendaraan pengangkut pasir…
Kita bisa saja mengunakan Mobil Bak atau Mobil Pick Up untuk mengakut pasir tersebut, namun alangkah lebih baik mengunakan Dump Truck karena kapasitas dan kekuatannya serta ketahanannya jelas beda. Begitu juga dengan server, bisa saja mengunakan PC Rakitan alias PC Jangkrik sebagai server. Tetapi apakah data kita pada PC Server tersebut sudah terproteksi dengan aman? Adakah Controller RAID pada harddisk-nya? Adakah Redundant Power Supply-nya? Dll, dll…
Selanjutnya… Apakah kita memilih Mobil pick up atau dump truck jika kita akan mengangkut uang atau emas? Bagaimana dengan keamanannya? Tentunya kita akan memilih untuk mengunakan Mobil khusus anti peluru dengan pengawal bersenjata lengkap bukan? Walaupun bisa saja kita gunakan Mobil pick up, tapi tidak mungkin kita akan mengunakan-nya untuk mengirim uang atau emas?
So… Disini saya ngomong mengenai Data Quality… Sebagai contoh, coba kita bayangkan berapa NILAI transaksi toko retail seperti Alfamart / Indomart? Per-transaksi antara Rp.5.000 – Rp.500.000,-. Sedangkan di corporate saya, NILAI transaksi sebuah kontrak penjualan senilai ratusan juta hingga Milyaran rupiah. Makanya butuh IBM Power Server ( Unix Machine ) untuk SAP Server yg di bangun secara Cluster System untuk High Availability-nya serta di Replikasi lagi untuk LOCAL DRC…
Jadi… Mengenai pemilihan server Dan juga visi untuk membangun Personal DataCenter, kembali kepada kita dalam menyiapkan Strategi untuk menjaga System dan konten di dalamnya berupa Data serta Aplikasinya… Apakah butuh Datacenter juga untuk Low End Server? Jawabnya adalah SANGAT DIBUTUHKAN.
# Untuk apa?
Sebuah server itu membutuhkan suhu yang sesuai ( 10 derajat – 35 derajat Celcius, tergantung type / brand servernya ), listrik yg stabil, pemadam kebakaran yang sesuai & memadai, proteksi DRC yang tepat, dll…
# Butuh anggaran berapa untuk sebuah Private DataCenter?
Tergantung pada ukuran Private Datacenter yg akan kita bangun Dan proteksi apa saja yg ingin kita sediakan.
=====
“Semakin tinggi High Availability Server System yang diinginkan maka semakin banyak Point Proteksi yang harus dilakukan berarti juga semakin besar biaya yang harus dikeluarkan”

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cara Menghitung Ampere Motor 3 dan 1 Phase dengan Rumus Daya

Sering kali, anda menjumpai motor listrik untuk menggerakan mesin pada pabrik - pabrik sekarang dan kebanyakan 85% didalam pabrik menggunakan motor listrik untuk menggerakan mesinnya. motor listrik ada 2 jenis Phase yang pertama adalah 3 phase yang di mana ada tegangan R S T sedangkan yang ke dua adalah 1 Phase dimana motor listrik hanya diberi tegangan phase dan Netral aja, contohnya seperti pumpa air dirumah.     Dari motor - motor tersebut maka anda sangat perlu untuk menghitung amperenya dimana anda membeli motor 1 phase tapi kapasitas rumah anda hanya 450 Watt saja maka anda harus menghitung motor airnya harus di bawah dari 450 Watt. Plate Motor 1 Phase  Diatas adalah name plate motor 1 phase dimana   sudah di ketahui KW dan Amperenya jika hanya di   ketahui KWnya saja bagaimana seperti berikut   menghitungya:  Diket : P : 8 KW = 8 x 1000 = 8000 Watt V : 220V Ditanya : Berapa Nilai Amperenya? Rumus daya  Motor 1 Phase: P = V x ...

Alat - Alat Fiber Optic dan Fungsinya

1. Fusion Splicer Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang sama. 2. Stripper Atau Miller Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kab...

Cara Menghitung Satuan Volt, Ampere, dan Watt

Sangat penting untuk mengetahui satuan dalam bidang yang ingin anda pahami, dalam bidang listrik untuk mengetahui satuan seperti volt, ampere, dan watt. Ketika anda tidak mengetahui satuan dari bidang listrik ini sama saja dengan tidak tahu dalam teori dasar dan anda sekarang bisa memperlajari dengan jelas dalam artikel saya berikan ini. Saya akan memberikan langkah demi langkah agar mudah untuk dipahami. Pengertian Volt (Voltage) Volt (Voltage) adalah standart satuan listrik yang menunjukan atau menerangkan sebuah nilai tegangan dalam listrik. Volt atau bisa disebut tegangan hanya bisa diukur dengan alat yang bernama voltmeter atau multitester, volt mempunyai bermacam-macam nilai tegangan dan juga tipe atau karekter yang berbeda. Volt Mempunyai 2 tipe atau karakter Volt atau tegangan listrik ini mempunyai jenis 2 tipe yaitu tegangan AC atau bisa disebut tegangan bolak-balik. kemudian tegangan DC (Direct Current) atau bisa disebut dengan tegangan searah. Untuk mengatahui apa itu tegan...

Cara Menentukan Ukuran Kabel Instalasi Listrik

Dalam sebuah instalasi listrik di sebuah rumah atau bangunan, penggunaan kabel listrik haruslah diperhatikan betul. Mengingat kesalahan penggunaan dan pemasangan kabel dapat membahayakan manusia atau penghuni rumah. Dalam menggunakan sebuah kabel ini dari anda harus tahu jenis kabel yang akan di pasang, berapa ukuran kabel listrik, luas penampang maupun panjang kabel listrik. Ukuran Kabel Listrik Seperti yang kita ketahui bersama bahwa fungsi sebuah kabel listrik adalah untuk menghantarkan arus listrik dari sumber listrik menuju beban daya suatu alat listrik. Yang dimaksud dengan ukuran kabel lisrik adalah luas penampang kabel . Sehingga setiap ukuran kabel listrik akan menggunakan satuan mm2 . Mengapa menggunakan ukuran kabel yang tepat sangat penting ? karena kesalahan dalam penentuan ukuran kabel dapat menyebabkan resiko yang fatal. Beberapa kode yang sering ditemukan pada sebuah kabel listrik yaitu : 1 X   1,5 mm 1 X   2,5 mm 2 X   1,5 mm 2 X ...

Jenis Kabel Listrik beserta Fungsi dan Gambarnya

Berbicara mengenai kabel listrik tentu sangat luas sekali. Kabel listrik sendiri merupakan komponen yang memiliki peran vital dalam berbagai peralatan elektronik yang kita gunakan sehari-hari. Dari kegunaannya, jenis-jenis kabel listrik ini sangat banyak dan beragam. Pemakaian jenis kabel pun harus tepat agar tidak menyebabkan konsleting listrik. Untuk itu penting sekali mengetahui jenis jenis kabel listrik berikut ini. Kabel listrik Kabel listrik merupakan sebuah komponen konduktor yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke benda-benda atau peralatan yang membutuhkan energi listrik agar dapat bekerja. Meskipun jenis-jenis kabel listrik sangat banyak, tetapi pada umumnya setiap kabel listrik terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian isolator dan bagian konduktor. Bagian-bagian Kabel Listrik Pada kabel listrik, bahan isolator merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada isolator terdiri dari pembungkus kabel yang memiliki fungsi sebagai pelindung (agar tid...

Fungsi dan Cara Setting MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )

Mengulas lebih dalam tentang MCCB - dunia listrik sangat banyak sekali peralatan listrik sebagai pengaman untuk keselamatan dari bahaya listrik maupun untuk mengamankan sebuah motor dan peralatan listrik lainya dari bahaya short circuit. Apa itu MCCB ? MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, sebagai pengaman terjadinya hubung singkat short circuit dan beban lebih overload agar tidak terjadinya kerusakan pada motor listrik maupun kebakaran yang disebabkan oleh short circuit yang selalu menimbulkan bunga api. MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase, jadi jika anda ingin bertemu apa itu namanya mccb dan dan digunakan untuk apa mampir deh pabrik terdekat dan minta tolong untuk dilihatkan apa itu mccb. Pole MCCB Mccb memiliki macam – macam pole: 1 Pole, 2 Pole, 3 Pole, 4 Pole Mccb memiliki macam – macam kA: 36kA, 50kA, 85kA, 100kA Karakter MCCB - Hanya menggunakan 3 p...

MENGENAL PANEL LISTRIK , JENIS DAN SPESIFIKASINYA

Pengertian Panel Listrik Panel listrik adalah suatu benda berbentuk kubus dengan berbagai ukuran ataupun bervariasi dengan sebelah sisi dibuat lubang selebar hampir sama dengan belakangnya, dan nantinya di baut penutup seperti daun pintu agar bisa dibuka dan ditutup, dan didalam panel tersebut terdapat papan yang dikaitkan dengan sisi belakang pintu di pakai baut yang nantinya papan tersebut dapat dilepas dan dipasang kembali. Pada umumnya panel listrik adalah terbuat dari plat besi dengan ketebalan 0,5 – 1 mm. Biasanya disesuaikan dengan ukuran atau besarnya panel, dan nantinya papan tersebut yang akan digunakan tempat pemasangan komponen-komponen listrik. Fungsi Panel Listrik Fungsi dari panel listrik adalah untuk menempatkan komponen listrik sebagai pendukung dari mesin-mesin listrik agar bisa beroperasi  sesuai dengan prinsip kerja dari mesin listrik itu sendiri. Untuk mengamankan komponen listrik supaya terlindungi dari pengaruh di sekelilingnya. Untuk menata komponen atau ran...

Perbedaan Antara KW, KVA, KWH, KVAr

Apa definisi KVA, KW, Watt, KWH, KVar, dan apa perbedaannya? Mungkin kita pernah menjumpai satuan listrik yang terkadang ditulis dengan menggunakan Watt, KW, atau KVA, Dan ini sering menjadi pertanyaan bagi kita, apa sebenarnya perbedaan satuan KW dan KVA, dan berapa 1 kVA, atau mungkin berapa itu 1 KVA KW? Selain itu kita juga sering mendengar istilah KWH, maka pertanyaannya, 1 KWH berapa Watt, atau 1 Kw berapa KWH? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan KVA, KW, Watt, KWH, Kvar, dan apa perbedaannya. Apa yang dimaksud dengan KVA, KW, KVAr, dan KWH? Dalam listrik tiga fasa, terdapat 3 jenis daya listrik yang disebut juga dengan segitiga daya, yaitu: Daya Semu (KVA) Daya Aktif (KW) Daya Reaktif (KVAr) KVA KVA (Kilo Volt Ampere) untuk daya listrik yang tidak terlalu besar biasanya cukup menggunakan satuan daya VA (Volt Ampere). 1 KVA = 1000VA KVA adalah satuan daya listrik yang diperoleh dari perhitungan rumus daya, atau biasa disebut de...

Pengertian Konektor RJ45 dan Fungsinya Lengkap

 RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki fungsi sebagai konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan topologi jaringan lainnya. RJ itu sendiri adalah singkatan dari Registered Jack yang merupakan standard peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan jaringan (Computer Networking). Juga merupakan suatu interface fisik dari jaringan kerja (network) , untuk kegunaan telekomunikasi dan komunikasi data. Konektor RJ45 memiliki fungsi untuk memudahkan penggantian pesawat telpon atau memudahkan untuk di pindah-pindah serta mudah untuk di cabut tanpa khawatir tersengat aliran listrik dan menghubungkan konektor LAN melalui sebuah pusat network. Konektor RJ45 memiliki 8 buah pin. Pin pertama terdapat di paling kiri apabila pin RJ45 menghadap ke anda, di ikuti pin nomor 2, 3, 4 dan seterusnya. Car...

Memahami MCB ( Miniature Circuit Breaker )

MCB biasanya sering anda temui pada setiap rumah di indonesia bakal setiap rumah wajib menggunakan peralatan listrik ini.  Dahulu untuk pengaman listrik sebuah rumah masih menggunakan sekring, jika sekring ini trip maka kawat atau tembaga yang dialam akan putus dan harus menggantinya lagi, semakin canggih teknologi maka sakring sudah tidak digunakan lagi karena tidak efisien.  Banyak sekali di indonesia ini terutama dengan terjadinya kebakaran rumah karena korsleting  atau Short Circuit, MCB lah peran penting untuk masalah ini tetapi banyak sekali orang indonesia yang lalai dan salah saat memilih mcb untuk PHB dirumahnya. Pengertian MCB Circuit Braker MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah sebuah komponen listrik yang berguna untuk mengamankan beban lebih atau hubung singkat (Short Circuit) yang disebebkan oleh lonjakan listrik yang tidak disengaja maupun tidak disengaja. Pengertian MCB 1 Fasa Untuk pengertianya sama, mungkin anda bingung MCB 1 fhasa itu apa, maka cuma...