Kita semua tahu bahwa ada dua jenis arus listrik yaitu AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Sebagai pengguna dan memanfaatkan listrik sehari-hari, tentu kita harus mengetahui apa perbedaan arus ac dan dc dalam penerapannya. Untuk itu simak pembahasan arus listrik AC dan DC secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Arus AC dan DC
Secara umum definisi dari arus listrik adalah sebuah energi yang dapat disalurkan melalui media penghantar berupa kabel, arus listrik timul dari adanya muatan lisrtrik yang mengalir dari saluran positif menuju ke saluran negatif.
Pengertian Arus AC (Alternating Current)
Arus listrik AC atau yang sering dinamakan dengan bolak balik adalah arus listrik yang besar dan arahnya selalu berubah-ubah atau bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang dengan frekuensi tertentu berbentuk sinus yang biasa disebut dengen gelombang sinusoida.
Di Indonesia sendiri, PLN menerapkan arus listrik bolak balik ini dengan frekuensi 50 Hz dan dengan tegangan standar untuk arus bolak balik 1 fasa adalah 220 Volt. Jadi, tegangan dan frekuensi inilah yang sampai ke rumah-rumah warga, industri maupun gedung perkantoran.
Kelebihan Arus Listrik AC (Alternating Current)
- Mampu menyalurkan listrik menuju tempat yang cukup jauh dikarenakan arus AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC. Listrik yang disalurkan menggunakan voltage yang tinggi yang sebelumnya telah distep up terlebih dahulu dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat guna menyalurkan listrik ke tempat yang jauh.
- Arus AC sangat mudah untuk didapatkan , yakni hanya dengan menggunakan generator saja
Kekurangan Arus Listrik AC (Alternating Current)
- Arus listrik AC tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama serta tidak dapat dipindahkan tempat untuk keperluan Hal ini berbeda dengan arus DC yang dapat dipindahkan dalam bentuk aki atau baterai.
Pengertian Arus Listrik DC (Dirrect Current)
Pada arus listrik DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap, kecuali pada kondisi tertentu dengan sengaja dibalik. Gerakan elektron dari kutub negatif menuju ke kutub positf menyebabkan listrik dapat di salurkan untuk menggerakkan berbagai perangkat elektronika tertentu. Misalnya adalah Televisi, Komputer, Handphone, Laptop, Radio dan lain-lain.
Sementara arus DC yang disimpan dalam bentuk baterai biasanya digunakan pada beberapa peralatan seperti jam dinding, remot TV, atau juga dalam bentuk aki yang tersedia apda mobil dan motor.
Kelebihan Arus Listrik DC (Direct Current)
- Arus listrik DC dapat disimpan dalam bentuk baterai maupun aki, dan dapat ditemui di berbagai perangkat elektronika.
- Arus DC dapat diisi ulang , sehingga dapat dibawa atau dipindahkan kemana saja serta dapat menyimpannya dalam waktu yang lama.
Kekurangan Arus Listrik DC (Direct Current)
Pemanfaatan Arus Listrik AC
Contoh pemanfaatan arus listrik AC yaitu terlihat dari peralatan elektronika yang tersambung dengan jaringan listrik di rumah, dimana jaringan listrik di rumah bersumber dari aliran listrik arus AC PLN. Umumnya PLN akan mengendalikan tegangan yang dialirkannya dengan memasang MCB pada setiap jaringan listrik di perumahan.
Namun demikian, tidak semua perangkat elektronik yang terhubung dengan sumber listrik di rumah dikatakan memanfaatkan arus AC. Ada beberapa perangkat elektronik yang menyambung dengan sumber listrik di rumah tetapi sebenarnya menggunakan listrik DC, misalnya adalah laptop.
Laptop memanfaatkan listrik DC karena pada sebuah laptop terdapat adaptor yang berfungsi mengubah arus listrik AC dari sumber menjadi arus DC agar laptop tersebut dapat bekerja.
Beberapa contoh peralatan elektronik yang memanfaatkan listrik AC, antara lain mesin cuci, lampu, pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik dan sebagainya.
Pemanfaatan Arus Listrik DC
Beberapa contoh peralatan listrik yang memanfaatkan arus listrik DC antara lain Lampu LED, Komputer, Laptop, Televisi, Radio. Selain itu, pemanfaatan arus listrik dapat disimpan dalam sebuah baterai, misalnya baterai pada jam dinding, mobil-mobilan, maupun mainan lainnya.
Mengubah Arus AC menjadi DC dan Sebaliknya
Untuk mengubah arus AC menjadi DC dapat menggunakan komponen penyearah yang sering disebut dengan Rectifier atau Dioda Penyearah. Tanpa melalui komponen dioda, maka arus listrik yang keluar dari trafo dan diturunkan tegangannya terlebih dahulu hingga 1 volt, merupakan tetap arus listrik jenis AC.
Sementara itu, untuk mengubah arus listrik DC menjadi arus AC dapat menggunakan inverter yang memiliki gelombang persegi dan direkayasa hingga memiliki gelombang yang mendekat gelombang sinus.
Sampai saat ini arus listrik AC masih di terapkan di sistem kelistrikan seluruh dunia karena arus AC dinilai lebih efektif dan ekonomid dibanding dengan arus DC.
Memahami arus listrik tentu telah menjadi sebuah hal penting, karena penerapannya listrik sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Kami memastikan Data Center dan ruang server anda bekerja optimal. dan Kami juga memastikan Kabel anda terstruktur dan bekerja optimal.
Silahkan hubungi Tim kami untuk mendapatkan penawaran Terbaik terkait kebutuhan anda.
CONTACT US : dcim@dayaciptamandiri.com
Comments
Post a Comment