Apa itu PLC? Pengertian PLC (Programmable Logic Controller) biasanya digunakan untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang tidak fleksibel.
Selain itu, PLC sering digunakan sebagai perangkat pengendali pada sebuah mesin menurut instruksi logikanya.
Tapi, apakah hanya itu fungsi dari PLC? Tentu saja tidak.
Nah, di pembahasan ini kita akan mengulas mengenai pengertian PLC, fungsi dan prinsip kerjanya lebih mendalam.
Pengertian PLC
Cara Kerjanya Begini:
- Pertama, PLC akan menerima sinyal masukan yang akan disimpan kedalam memori
- PLC melakukan instruksi logika untuk menjalankan fungsinya.
- Sinyal masukan (input) yang diterimanya akan diproses sehingga menghasilkan keadaan keluaran (output) yang menyesuaikan dengan keinginan pemakainya.
PLC juga memiliki konsep:
- Programmable, yakni PLC memiliki kemampuan menyimpan memori program. Program ini bisa berubah-ubah, tergantung dari fungsi dan kegunaannya.
- Logic, yakni PLC memiliki kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU). Maksudnya adalah PLC dapat melakukan beragam operasi. Membagi, menambah, kali, negasi, OR, AND dan lain-lain.
- Controller, kemampuan PLC dalam mengontrol atau mengatur sebuah proses untuk menghasilkan output tertentu.
Penjelasan:
- Contoh peralatan input pada PLC berupa: push button panel kontrol, sensor photo elektrik dan sebagainya yang akan menjadi sinyal masukan.
- Sedangkan contoh peralatan output-nya berupa relay yang dapat menggerakkan motor atau switch.
- Selain itu, MemorI pada PLC adalah dapat diprogram untuk menyimpan instruksi agar bisa menjalankan fungsi-fungsi spesifik.
- Contoh intruksinya seperti sekuen, logika, counting, timing dan aritmatika yang berguna untuk mengontrol mesin industri menjadi sesuai yang diinginkan.
Kegunaan dan Fungsi PLC
Pada umumnya, banyak sekali kegunaan dan fungsi dari PLC sehingga menjadi tak terbatas.
Namun dalam prakteknya, Fungsi dari PLC adalah dapat dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan khusus, berikut penjelasannya:
Fungsi PLC
Secara umum fungsi PLC dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontrol sekuensial dan monitoring plant. Agar kita dapat lebih mudah memahaminya, berikut ini penjelasan setiap fungsinya:
1. Kontrol Sekuensial
Fungsi ini dapat diartikan sebagai penjagaan, agar setiap step atau langkah-langkah dalam proses sekuensial berlangsung sesuai dengan urutan yang tepat.
Proses input sekuensial umumnya berupa sinyal biner yang akan dikelola kembali sehingga menjadi output.
2. Monitoring Plant
Fungsi ini akan dapat memonitor atau mengawasi suatu sistem (seperti tekanan, temperatur) dan akan menampilkan pesan tersebut ke operator.
Selain itu, fungsi ini juga akan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses kontrolnya, contohnya seperti nilai sudah melebihi batas.
Fungsi Khusus PLC
Sedangkan fungsi PLC secara khusus mempunyai peran sebagai pemberi masukan (input) ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk pemrosesan lebih lanjut.
Dibanding PLC, CNC mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dan mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses penyelesaian (finishing), moulding, membentuk benda kerja dan sebagainya.
Selain itu, berikut fungsi khusus lain dari PLC (secara umum):
- Sebagai Relay Logic
- Sebagai Pengunci (Locking)
- Sebagai Pencacah (Counting)
- Sebagai Penambah
- Sebagai Pengurang
- Sebagai Pengatur Waktu (Timing)
- Untuk Kontrol PID
- Untuk Operasi BCD
- Untuk Membuat Manipulasi Data
- Untuk Membuat Pembanding
- Untuk Membuat Pergeseran
Kelebihan PLC
PLC kini menjadi perangkat penting pada sebuah industri, terutama untuk menggantikan sistem pengkabelan yang masih digunakan pada sistem lama.
Berikut ini adalah kelebihan PLC:
- Fleksibel
- Harga yang lebih murah
- Dapat melakukan pemrograman, pembaharuan dan perbaikan dengan mudah
- Keamanan lebih terjamin
- Adanya record data dan antarmuka yang memudahkan pengguna
- Menggunakan sistem wireless.
Selain itu, ada juga ciri khusus dari PLC:
- PLC dirancang untuk dipakai di lingkungan-lingkungan bidang industri. Komponen ini dirancang untuk debu, panas, guncangan dan lain-lain.
- PLC dibuat untuk mudah dioperasikan. Misalnya oleh teknisi pabrik.
- PLC sebagian besarnya tidak dilengkapi dengan monitor. Tapi PLC dilengkapi dengan peripheral port, fungsinya untuk memasukkan program dan memonitor datanya.
Prinsip Kerja PLC
Sebenarnya, prinsip kerja PLC adalah hal yang bisa dibilang cukup sederhana sehingga dapat dengan mudah kita pahami.
Mulanya, sistem antarmuka dari input/output dihubungkan dengan field devices yang nantinya akan terkoneksi pada mesin atau komponen lainnya.
Umumnya, field devices dapat berupa komponen analog ataupun discrete seperti limit switches, motor starter, solenoid dan sebagainya.
Selama operasi tersebut, PLC akan melakukan tiga proses yang dapat disebut dengan scanning, diantaranya:
- PLC Membaca dan menerima data dari field devices melalui antarmuka input.
- PLC Mengeksekusi atau menjalankan program yang tersimpan pada sistem dimemorinya berdasarkan data yang diterima dari field devices.
- PLC Menulis dan Memperbarui keadaan dari field devices melalui antarmuka output.
Selanjutnya input/output akan membentuk sistem antarmuka, sehingga field devices dapat terhubung dengan controller.
Tujuan sistem antarmuka ini ialah untuk mengkondisikan sinyal-sinyal berbeda yang masuk dan selanjutnya akan dikirimkan pada field devices.
Sinyal yang diterima dari sensor akan dihubungkan ke terminal yang terdapat pada antarmuka input.
Sedangkan komponen yang ingin dikendalikan akan dihubungkan ke terminal yang terdapat pada antarmuka output.
Selain itu, kebutuhan PLC adalah programming devices berupa Personal Computer (PC) yang berguna untuk membuat perintah atau instruksi didalamnya.
Komponen PLC
Setiap perangkat tentunya mempunyai komponen utama yang dapat berguna sebagai pendukung agar fungsinya bisa berjalan dengan baik.
Begitupun pada PLC, adapun komponen utama didalamnya seperti:
- Central Prosesing Unit (CPU)
- Memory
- Input/Output
- Power Supply
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai komponen PLC:
1. Central Prosesing Unit
CPU mempunyai fungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua pengoperasian pada PLC dan menjalankan program yang disimpan didalam memori.
CPU juga dapat memproses waktu pengawasan dan pelaksanaan perangkat lunak serta menterjemahkan program perantara yang umumnya berisi logika.
2. MemorI
Memori pada PLC mempunyai fungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya.
PLC menggunakan memori semi konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory) dan PROM (Programmable Read Only Memory).
RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program yang terdapat didalamnya dapat diperbaharui sesuai dengan keinginan pemakainya.
Karena RAM merupakan volatile memory, maka PLC harus diberikan supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada komponen tersebut.
Biasanya CMOS RAM dipilih untuk pemakaian daya yang rendah, baterai ini juga mempunyai jangka waktu cukup lama sekitar lima tahun sebelum harus diganti.
3. Input/Output
Input/output menjadi sebuah modul yang penting pada PLC. Alasannya, karena PLC berfungsi untuk memproses atau mengoperasikan sebuah mesin.
Peran input/output akan menjadi peratara diantara perangkat kontrol dengan CPU. Input pada PLC adalah untuk menghubungkan suatu peralatan dari sinyal.
Selain itu, ada juga input poin yang akan menjadi sinyal dan dikirimkan pada PLC serta memberikan suatu lokasi didalam memori. Lokasi memory ini dapat disebut dengan input bit.
Setiap input/output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang dimilikinya selama membuat program untuk memonitor aktivitasnya.
Adapun indikasi urutan statusnya yang ditandai dengan LED (Light Emiting Diode) pada PLC, hal ini bertujuan untuk pengecekan proses pengoperasiannya.
4. Power Supply
Tanpa Power Supply, maka PLC tidak akan dapat beroperasi. Power Supply berguna sebagai sumber daya dari PLC, sehingga ia dapat beroperasi dan menjalankan fungsi-fungsinya.
Power Supply akan mengkonversikan pasokan listrik dari PLN (220V) ke daya yang dibutuhkan CPU serta modul input/output.
Bahasa Program PLC
PLC adalah komponen yang memiliki bahasa program. Ada lima jenis bahasa program yang biasa dipakai untuk membuat PLC dapat bekerja. Meskipun semuanya tidak di-support oleh PLC. Berikut bahasanya:
- Bahasa Program LD (Ladder DIagram)
- Bahasa Program IL (Instruction List) atau SL (Statement List)
- Bahasa Program SFC / Grafcet (Sequential Block Diagram)
- Bahasa Program FBD (Function Block Diagram)
- Bahasa Program High Level. Misalnya seperti Visual Basic
Dan untuk membuat sebuah rancangan sistem sendiri harus diperhatikan hal-hal berikut:
- Identifikasi Permasalahan
- Membuat Flow Chart
- Membuat program dalam bentuk diagram
Kesimpulannya, pengertian PLC adalah sebuah perangkat elektronik yang berguna untuk mengendalikan dan mengoperasikan mesin berdasarkan instruksi logikanya.
Intruksi logika diprogram didalam memori seperti sekuen, counting, timing dan aritmatika, sehingga PLC dapat mengontrolnya sesuai dengan yang kita inginkan.
PLC dapat berfungsi karena mempunyai komponen utama didalamnya seperti Central Prosesing Unit, memory, Input/Ouput dan Power Supply.
Demikianlan pembahasan mengenai pengertian PLC. Selain itu, kita juga telah membahas prinsip kerja, komponen, kegunaan dan fungsi PLC.
Kami memastikan Data Center dan Ruang Server anda bekerja optimal dengan Melakukan pemasangan & perawatan AC PRESISI.
Dengan pengalaman bertahun tahun bersama tim profesional di bidangnya,
PT.Daya Cipta Mandiri Solusi berkomitmen memberikan yang terbaik dan membantu mengembangkan bisnis semua pelanggan.
Silahkan hubungi Tim kami untuk mendapatkan penawaran Terbaik terkait kebutuhan anda.
HUBUNGI KAMI: dcim@dayaciptamandiri.com
Sumber : sinaupedia. com
Comments
Post a Comment