Berapa luasan ruang server atau data center anda ?
Berapa banyak rak dan perangkat di dalamnya?
Itu selalu dua pertanyaan dasar yang kami berikan ke customer waktu mereka bertanya terkait pendingin untuk ruang server mereka. Mengapa kedua hal itu penting ?
Perangkat kita umumnya menghasilkan panas di belakang, hampir semua perangkat. Mulai dari server dalam bentuk PC Server, hingga rack-mounted server, serta semua perangkat jaringan dan storage. Semua sama, menyedot udara dingin dari depan, dan membuang udara panas ke belakang.
Maka bila perangkat anda tidak ditempakan dalam RACK, maka tentu dingin akan kalah oleh panas yang dihasilkan oleh perangkat. Dan titik panas dalam ruangan akan menjadi muncul di banyak titik (hot spot).
Untuk menanggulangi ini, cara pertama tentu harus memastikan semua perangkat masuk ke dalam rak, sehingga titik panas dapat terkumpul di dalam rak bagian belakang.
Dalam pendekatan penempatan perangkat secara keseluruhan dikenal juga model berbaris (RAW). Sehingga muncullah tiga jenis seperti berikut
Bila melihat arah tanda panah biru di atas, maka ini adalah pendekatan pendinginan atau cooling yang dilakukan.
Room-Based Cooling
Bila kita melihat pendekatan umum, setelah semua perangkat masuk ke dalam rak, maka kita akan melihat model ini yang paling banyak diterapkan, yaitu room based cooling.
Dengan metode ini, semua udara dingin disalurkan via bawah rak melalui raised floor, dan diserap di bagian depan dari rak, umumnya dengan menggunakan perforated rak dan udara dingin keluar melalui perforated panel raised floor (warna panah biru), dan diserap kembali oleh sistem pendingin di bagian atas rak (warna merah).
Cara ini bagus dengan memperhatikan serapan udara dingin optimal yang bisa diserap perangkat di dalam rak, sehingga harus memastikan tidak ada kebocoran udara dingin yang diserap. Kemungkinan lain di dalam rak juga harus diperhatikan penyerapan udara dingin secara optimalnya, dengan memastikan udara dingin bisa diserap hingga ke bagian paling atas rak.
Serta memastikan juga udara panas yang terkumpul di belakang rak dapat disedot semaksimal mungkin keluar rak bagian atas agar terserap balik ke unit pendingin.
Dalam kasus kapasitas yang besar, maka digunakan jalur udara dingin dan panas untuk memastikan serapan udaranya.
Raw-Based Cooling.
Model lainnya adalah raw-based, berdasarkan baris. Pertama adalah dengan membagi baris untuk masuk udara dingin dan udara panas keluar.
Dengan cara ini, maka semua udara dingin dikonsentrasikan ke arah masukan rak (pintu rak depan), dan udara panas dikumpulkan di belakang saling membelakangi, sehingga udara panas pun terkumpul, dan naik ke atas kembali menuju unit pendingin. Ini dikenal dengan Floor Mounted Raw Based Cooling.
Model lainnya adalah dengan menggunakan Overhead Raw-Based Cooling.
Dengan cara ini, udara dingin keluarkan dihembuskan ke bagian depan rak, dan udara panas diserap kembali masuk ke dalam unit pendingin yang ada di atas bagian rak. Data center model lama banyak yang menerapkan cara ini, hanya saja pendingin jenis ini harus hati-hati karena air yang sangat dekat dengan rak dimana suatu saat kemungkinan terjadi kebocoran.
Rack Based Cooling
Model yang ini sedang banyak diminati saat ini. Karena hanya mendinginkan per rak.
Rack based cooling akan sangat sesuai bila semua perangkat yang harus dijaga suhu nya ditempatkan dalam perangkat. Kecenderungan sekarang semua perangkat bisa dimasukkan ke dalam satu rak, karena menerapkan virtualisasi dan cloud, sehingga tidak semua perangkat server digunakan. Rack based juga cocok untuk penempatan perangkat yang tidak berada di dalam ruang khusus untuk server.
Bila ingin menerapkan ketiganya juga tidak ada masalah.
Kadang kita memerlukan pendekatan tertentu untuk jenis perangkat tertentu.
Mana yang tepat untuk kita ? Schneider telah mendefinisikannya berikut ini.
Silahkan kontak kami di dcim@dayaciptamandiri.com / 0881-8857333 untuk membantu solusi pendinginan untuk perangkat server anda.
Comments
Post a Comment