Kamis, 23 Agustus 2012 | 09:09 AM

Ilustrasi: Anda perlu memperhatikan hal-hal yang penting dalam menuliskan motivation letter untuk melamar beasiswa.
Photo: Shutterstock
KOMPAS.com - Motivation letter atau pernyataan motivasi diri menjadi aspek penting dalam memenangi beasiswa. Pernyataan ini menunjukkan kemampuan Anda untuk meyakinkan penyelenggara bahwa Andalah kandidat yang tepat untuk menerima beasiswa yang ditawarkan.
Pernyataan motivasi diri dan tujuan Anda untuk belajar menjadi pintu bagi penyelenggara untuk menilai ke dalam diri Anda mengenai pemahaman dan tekad Anda untuk melanjutkan studi serta besarnya keinginan di balik tekad itu. Pasalnya, studi pascasarjana bukan untuk pemalas. Maka, simak lima hal penting yang harus Anda perhatikan saat menyusun motivation letter.
1. Dibutuhkan fokus dan tekad yang tak lemah untuk mengejar gelar yang lebih tinggi itu. Penyelenggara beasiswa akan memeriksa motivation letter Anda dengan seksama untuk menilai kesungguhan, kredibilitas dan keuletan Anda melalui pernyataan yang Anda sampaikan selain pertanyaan standar dalam aplikasi terkait keinginan dan komitmen belajar Anda, pengalaman sesuai bidang yang Anda miliki, serta rencana setelah Anda meraih gelar tersebut.
Penyelenggara tentu akan memilih kandidat yang memiliki tujuan yang jelas, sesuai dengan kepentingan riset atau studi dan pengalaman yang lebih hebat. Bahkan, meski Anda telah membuatnya sesuai substansi dan sudah menguraikan daftar prestasi Anda, penyelenggara bisa saja mengulik hal unik lainnya.
2. Meskipun penting untuk fokus pada tujuan program yang Anda pilih, jangan sampai membuat pernyataan Anda menjadi membosankan. Untuk membuat berbeda, Anda boleh menambahkan informasi unik yang relevan, misalnya membahas sedikit ide yang relevan dengan bidang Anda untuk menunjukkan Anda "wah" tetapi tetap intelektual.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menuangkannya dalam pembukaan pernyataan motivasi diri Anda, dan itu memungkinkan Anda untuk berani menuliskan sesuatu yang lain selalu tentang diri Anda. Cobalah memilih kalimat yang menghentak, misalnya kalimat "all is well" di film "3 Idiots" yang mengantarkan tiga orang mahasiswa mewujudkan mimpinya, atau cerita Laskar Pelangi yang membangkitkan semangat dan menginspirasi orang banyak.
Anda juga dapat melakukannya, tentu sesuai kisah inspiratif yang pernah Anda alami. Sebab perlu diingat, gagasan Anda memilih untuk berbicara tentang hal-hal unik tersebut menunjukkan lebih banyak tentang diri Anda. Pada akhirnya, hal ini menunjukkan minat Anda di bidang yang dituju, bukan sekadar menggambarkan hal yang biasa.
3. Jangan lupa, untuk meyakinkan penyelenggara beasiswa dengan menunjukkan dukungan dari orang-orang yang Anda hormati. Sebaiknya para profesor yang menulis surat rekomendasi untuk Anda. Minta sejumlah masukan kepada mereka untuk menuliskan isinya sebelum Anda mengirimkannya.
4. Sebaiknya, ajak juga orang lain, termasuk sahabat, keluarga, atau kekasih untuk mengoreksinya dalam hal teknis ejaan dan tata bahasa. Sepasang mata lain selain mata Anda sering menemukan sesuatu yang Anda tidak ketahui. Lebih baik lagi, jika pengoreksi yang Anda miliki cukup banyak sehingga beberapa orang dapat mengoreksi setiap pernyataan Anda.
5. Akhirnya, jangan hanya menggunakan kembali pernyataan motivasi diri yang sama untuk setiap aplikasi beasiswa yang Anda ikuti. Anda dapat mendaur ulang informasi yang sama, tetapi lebih baik ubah pernyataan diri Anda sesuai dengan program atau kampus yang Anda tuju.
build-access-manage at dayaciptamandiri.com
Comments
Post a Comment