Green data center terdiri dari dua frase yakni green Dan data center. Data cener sendiri
merupakan sebuah fasilitas atau infrastruktur TI yang digunakan untuk
menampung komponen-komponen sistem komputer. Sedangkan kata green sendiri yang menjadi ciri khas dari produk-produk ramah lingkungan menandakan bahwa suatu green data center merupakan data centeryang dirancang untuk ramah lingkungan.
Ramah
lingkungan berarti menggunakan energi seefisien mungkin dengan dampak
terhadap lingkungan hidup seminimal mungkin. Selain itu pada green data center penggunaan energi dapat memanfaatkan keadaan sumberdaya dari lingkungan sekitar.
Pembangunan Dan operasional dari sebuah green data center melibatkan teknologi Dan strategi yang maju seperti berikut:
- Meminimalisir dampak atau polusi dari gedung.
- Menggunakan material bangunan, karpet Dan cat yang rendah emisi.
- Mendaur ulang emisi atau sampah.
- Pemasangan konventer katalis pada backup generator.
- Menggunakan teknologi energi alternatif sebagai sumber listrik seperti evaporativecooling, heat pumps, photovoltaic.
Membangun sebuah green data center memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit di awal proyek, tapi untuk jangka panjang green data center dapat menghemat biaya operasional Dan pemeliharaan data center itu sendiri. Keuntungan yang lain dari green data center adalah membantu pekerja data center menjaga
kesehatan mereka, memberikan lingkungan pekerjaan yang nyaman, Dan juga
dapat meningkatkan sosialisasi dengan komunitas lokal.
Merupakan suatu tempat untuk penyimpanan, Management perangkat
yang dapat melayani permintaan terkait layanan IT dari luar maupun
intra organisasi dengan mengedepankan efisiensi energi semaksimal
mungkin, dampak terhadap lingkungan seminimal mungkin serta mampu
memanfaatkan clean & renewable Energy
Kenapa Green Data Center?
Saat
ini Kita mulai memasuki era digital dimana sudah tidak asing lagi bagi
Kita menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-Hari. Data dalam bentuk
digital juga sudah sangat banyak Dan mudah ditemukan, bahkan data
digital ini merupakan salah satu aset yang paling penting. Sudah menjadi
hal yang biasa pula Kita membuat, mengakses, mengubah, menghapus, Dan
berbagi data digital. Faktanya adalah dalam 1 menit, lebih dari 200 juta
email terkirim, 20 juta foto dilihat (view), Dan 60 ribu jam musik dimainkan. Fakta tersebut tentunya akan berubah mengingat jumlah data yang akan terus bertambah.
Semakin banyaknya data yang di-
share maka peran
data centermenjadi semakin penting. Untuk menjalankan data
center, dibutuhkan banyak energi. Semakin banyak data, maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan data
center.
Data centerpada umumnya dapat kehilangan 22-25% energi dalam konversinya. Salah satu alasan mengapa
greendata center diimplementasikan adalah agar penggunaan energi bisa lebih efisien sehingga perusahaan yang memiliki
data center tersebut dapat menghemat biaya pengeluaran.
Industri data center pada tahun 2012 diketahui menghasilkan lebih banyak emisi karbon dibandingkan dengan industri penerbangan (airline industry). Hal tersebut tentunya akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan data storage. Selain membantu masalah efisiensi penggunaan energi untuk data center, green data center juga dapat mengurangi banyaknya emisi karbon yang dihasilkan data center.
Dengan mengganti server lama dengan desain yang menggunakan teknologi
terbaru serta setidaknya sebanyak 30% penggunaan energi berkurang, maka
sama halnya dengan mengurangi emisi karbon sebanyak 1 ton atau
mengurangi emisi dari bahan bakar lebih dari 100 galon.
Industri
data center pada tahun 2012 diketahui menghasilkan lebih banyak emisi
karbon dibandingkan dengan industri penerbangan (airline industry).
Perusahaan yang mengimplementasi green data center juga
dapat mempengaruhi sisi bisnis perusahaan tersebut. Masyarakat tentunya
dapat melihat bahwa perusahaan yang melakukan pendekatan ini telah
menunjukkan Dan membuktikan kepeduliannya terhadap lingkungan. “Image”
atau citra yang positif ini tentunya bisa menjadi kelebihan perusahaan
dibanding dengan kompetitor lain Dan menjadi pembeda bagi klien, mitra,
Dan pemasok.
Gambar berikut merupakan ilustrasi dari Intel corp. Mengenai mengapa, betapa Dan apa saja manfaat dari green data center.
Sejarah
Eniac data center
Data
center pertama kali dikembangkan oleh ENIAC pada tahun 1946. Data
center ini dibangun oleh U.S. Army Ballistic Research Laboratory Dan
digunakan untuk menyimpan kode arliteri. Sama seperti perkembangan
Internet pada awalnya data center ini digunakan untuk keperluan militer
atau perang. ENIAC terakhir digunakan tahun 1955.
Setelah itu, transistorized computer (TRADIC) ditemukan oleh IBM pada tahun 1954 Dan dikembangkan untuk menggantikan vacuum-tubebased systems yang
pada saat tersebut populer digunakan. Pada tahun 1960-an, IBM melakukan
komersialisasi dari teknologi tersebut. Pada tahun 1972 IBM pertama
kali berhasil mengkomersialisasi dari teknologi tersebut. Pada saat itu,
TRADIC digunakan untuk mensupport pemerintahan.
CDC
Pada
tahun 1964, CDC6000 dibuat oleh Control Data Corporation Dan dikenal
sebagai super komputer pertama di dunia. CDC6000 didesain dengan
menggunakan processordengan kecepatan 40 MHz dengan 10 mesin tambahan yang kemudian dikenal sebagaiReduced Instruction Set (RISC).
CDC6000 dapat mempertahankan kecepatan 1 MFlops (maksimal 3 MFlops).
Pada saat itu, CDC6000 dikenal sebagai komputer tercepat Dan digunakan
hingga tahun 1977. Harga CDC6000 pada masanya dijual dengan harga 8 Juta
USD, atau setara dengan 60 Juta USD saat ini.
Terakhir
pada tahun 2013, tiga peneliti dari data center transformation yaitu
Jakob Carnemark, Earl Keisling, Gerald McDonnell berhasil menghasilkan
TELUS, yaitu Smart, Ultra-Green modular data center pabrikan Skanska. Jakob Canemark pencetus dari desain dari data centertersebut, termasuk intelligent management software sangat yakin atas sistem pendingin darigreen data center yang dia rancang. Dia mengklaim bahwa sistem pendingin Inertech ini 80% lebih efisien dibandingkan pendingin air konvensional.
Dimana Saja Green Data Center
Google
Kebanyakan data center membutuhkan chiller atau air conditioner untuk
mendinginkan alat-alat di ruang data center. Biasanya chiller sendiri
membutuhkan 70% pasokan listrik dari semua kebutuhan listrik pada data
center tersebut. Oleh karena itu, untuk membangun green data center
Google membangun data center hemat listrik yaitu tanpa menggunakan chiller di St. Ghislain, Belgia dan Hamina, Finlandia.
Cooling system pada
data center Google
di Hamina memanfaatkan air laut. Alasan Google memilih Hamina sebagai
lokasi data center selain dekat dengan pesisir laut baltik, memiliki
suhu udara yang relatif dingin, low electricity prices, dan dapat
memanfaatkan kembali bangunan pabrik kertas yang sudah tidak terpakai.
Google sendiri tercatat sebagai pemilik data center paling efisien di
dunia dengan
Power Usage Effectiveness (PUE)
1.06 untuk pendinginan. Hal ini menunjukkan hanya dibutuhkan sekitar 6%
energi listrik untuk pendinginan dibandingkan listrik yang digunakan
untuk server.
Google
tercatat sebagai pemilik data center paling efisien di dunia dengan
Power Usage Effectiveness (PUE) 1.06 untuk pendinginan
Cooling system data center Google di St Ghislain menggunakan evaporative cooling system yang menggunakan
grey water dari
dekat industrial canal Nimy-Blaton untuk menekan biaya kebutuhan energi
agar tetap rendah. Alasan Google memilih St.Ghislan sebagai lokasi data
center adalah St. Ghislain memiliki kombinasi infrastruktur energi dan
developable land yang
tepat. Pemimpin lokal di St Ghislain juga memiliki visi yang kuat untuk
membuat internet dapat mengembangkan economic benefits dan lapangan
pekerjaan. Selain itu, di tempat tersebut Google dapat memanfaatkan
bangunan bekas industri tambang.
Apple
Sekarang
Apple telah memiliki 4 lokasi data center, yaitu North Carolina,
Oregon, California and Nevada. Apple mengklaim dirinya telah 100%
menggunakan energi yang dapat diperbaharui untuk pasokan listrik ke
semua data centernya dan juga untuk keperluan perkantoran Apple di
Austin, Elk Grove, Cork, and Munich.
Namun, proyek data center Apple yang memang dari awal direncanakan sebagai
green data center adalah
data center yang berada di Maiden, North Carolina. Di sebelah
data centerini, Apple memiliki
photovoltaic solar farm yang mampu memproduksi listrik sebanyak 20 MegaWatt. Karena listrik yang dihasilkan dari
solar farm tersebut
belum memadai dalam memasok listrik tiap hari ke data center dan back
up, maka Apple menambahkan pemasangan 10 Megawatt fuel cell yang mampu
mengubah gas alam menjadi energi listrik.
Data center di Maiden ini juga memiliki fasilitas penyimpanan cold water tank dari pengolahan udara dingin dari luar yang dapat mengurangi tugas chiller dalam mendinginkan data center pada saat puncak kebutuhan energi. Hal ini dapat menghemat energi dan Apple dapat memilikihigher power charger.
Facebook
Facebook sedang dalam proses membangun green data center
di Swedia bagian utara untuk mendukung pertumbuhan pengguna Facebook.
Data center yang baru ini berlokasi di Lulea. Lokasi tersebut sangat
menguntungkan Facebook karena Lulea memiliki iklim dingin dan merupakan
kota tepi laut yang kira-kira memiliki latitude yang sama dengan Fairbanks. Udara luar yang dingin tersebut dapat dimanfaatkan facebook untuk mendinginkan rak-rak server di dalam data center.
Selain iklim dingin dengan rata-rata temperatur harian 5
oC – (-2.5
oC),
pertimbangan lain yang membuat facebook memilih Lulea sebagai tempat
data center adalah konektivitas internet yang kuat dan pasokan yang
murah untuk menerapkan
renewable energy.
Berdasarkan survei International Telecommunication Union (ITU), Swedia
menempati peringkat kedua untuk infrastruktur telekomunikasi. Lulea
memiliki konektivitas dari 5 carrier, yaitu backbone provider
TeliaSonera and Tele 2, TDC, Telenor and Banverket. Selain itu, di dekat
sungai Lule sendiri dapat menghasilkan 13.6 juta MegaWatt
hours dari tenaga
hydroelectric.
Data
center facebook yang terletak di Prineville, Oregon juga telah dibangun
tanpa menggunakan chiller namun diganti dengan sistem evaporating
cooling, yang kemudian udara panas dari server digunakan untuk
menghangatkan area kantor. Facebook dengan desain server open computed
memiliki PUE 1.07 yang berarti hanya membutuhkan sekitar 7% dari total
listrik server untuk mendinginkan server tersebut.
Kapan Kesadaran Muncul?
Teknologi hijau (green technology)
telah menjadi isu utama untuk pemerintah dan industri karena aspek dari
politik, ekonomi dan lingkungan dari energi. Dari perspektif energi dan
lingkungan, industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
menyumbangkan sebesar 2% dari total emisi gas CO2 dan 3% dari pengeluaran energi global. Data center adalah pusat energi utama TIK.
Kesadaran akan penggunaan green data center pada saat ini dikarenakan telah banyaknya penggunaan video in demand, dan layanan cloud computing yang telah digunakan di seluruh dunia. Penggunaan keduanya tersebut membuat sebuah data center harus menyediakan ketersediaan tinggi dan fault tolerant.
Menurut laporan dari ENERGY STAR, data
center di Amerika Serikat mengkonsumsi 100 milyar kWh atau 7, 4 milyar dollar per-tahun. Sumber utama dari komsumsi besar pada
data centerterdapat
pada pedinginan, sumber daya komputer yang ada, dan elemen-elemen
jaringan. Energi yang di konsumsi untuk pedinginan menggunakan hampir
30% dari total konsumsi energi dari pusat data. selain itu, hampir dari
30% lainnya digunakan oleh
communication link,
switching, dan elemen agregasi.
Study empiris mengatakan bahwa konsumsi daya untuk
linktidak berbanding lurus dengan pemanfaatannya. konsumsi energi
link tergantung
pada kapasitasnya daripada pemanfaatannya. komsumsi energi pada
bervariasi untuk vendor yang berbeda, namun sebagian besar berkorelasi
dengan jumlah port dan jumlah
line cards. untuk itu, orang-orang dapat sadar akan pentingnya penggunaan
green data center untuk memperhitungkan konsumsi daya pada
link dan
switch.
Karena
penggunaan energi yang besar itu, maka solusi terbaik untuk mengurangi
penggunaan energi yang berlebih yaitu dengan menempatkan komputasi dan
penyimpanan padacloud, dan dengan demikian sebagian besar lalu lintas internet terkonsentrasi pada data center. Hardware dansoftware spesialis harus mempertimbangkan konsumsi energi dari data center pada saat melakukan perancangan data center baru.
Kedua sumber daya komputasi dan elemen-elemen jaringan harus dirancang
dengan prinsip proporsionalitas penggunaan energi tersebut.
Proporsionalitas yang dimaksudkan disini adalah konsumsi energi
sebanding dengan tingkat aktifitas, maka tidak akan mengkonsumsi pada
saat idle. namun, pada prakteknya sulit sekali menemukan
proporsionalitas energi yang ideal dalam sebuah desain data center.
konsolidasi dari beban kerja dan virtualisasi adalah poin penting lainnya untuk green data center. ini memungkinkan untuk virtualisasi dinamis dari VMs untuk minimum node fisik yang terdapat sesuai dengan kebutuhan sumber daya saat ini. Akibatnya, idle nodes dapat dimatikan untuk dimasukkan kedalam modus tidur untuk mengurangi konsumsi energi total oleh data center. Oleh karena itu, terlihat kesadaran dari penggunaan green data center itu dimulai dari kesadaran akan penghematan energi yang biasanya banyak membuang-buang energi ketika tidak digunakan.
Pada
awal tahun 2007, perusahaan-perusahaan besar seperti AMD, Intel, IBM,
Sun, dan Microsoft bergabung dan bekerjasama dalam membentuk sebuah
non-profit consortium, The Green Grid, dengan tujuan untuk mengurangi
kebutuhan energi listrik (power consumption) pada data center di seluruh
dunia. Perwakilan (representative) yang lain mengadakan konferensi
pertamanya di Denver, Colo untuk mendiskusikan mengenai standarisasi
teknis mengenai green data center.
Pemrakarsa
lain data center ramah lingkungan (eco-friendly data center) adalah U.S
Green Building Council (USGBC), yang akan memberikan certification pada
data center yang telah memenuhi green standard yang diajukan.
Bagaimana Mencapai Green?
Membuat
datacenter yang ramah lingkungan dapat membawa beragam keuntungan untuk
perusahaan serta dapat menjadikan perusahaan tersebut unggul dari segi
trend an image ramah lingkungan. jika biaya untuk mengimplementasikan green data center terasa
cukup mengganggu hal yang dapat dipertimbangkan adalah mungkin pada
awalnya investasi cukup tinggi namun pada pengoprasionalisasianya
konsumsi energi yang efisien dan ramah lingkungan dapat mengurangi biaya
penggunaan energi dan pemeliharaan lingkungan dikarenakan operasional
data center.
Berdasarkan
Penelitian yang dilakukan di Lawrence Berkeley National Laboratory,
pada tahun 2000 data center menggunakan 12 milyar killowatt hours dan
terus berkembang menjadi 23 milyar pada 2005. Sementara itu Andrew
Fanara pimpinan dari EPA Energy Star product development team menyatakan
bahwa pasar server di Amerika Serikat tumbuh dari 2.8 juta unit pada
tahun 2005 menjadi 4.9 juta unit pada 2009. dengan peningkatan jumlah
server ini tentu saja diiringi dengan jumlah konsumsi energi yang
sebanding. maka dari itu diperlukan efisiensi atau alternatif sumber
energi yang terbarukan atau ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
energi yang terus meningkat.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengimplementasikan green data center:
- Mengevaluasi Efisiensi Energimenelusuri
penggunaan energi di data center, pelajari darimana sumber energi serta
pendistribusiannya di perusahaan. buat perencanaan untuk memonitor dan
mengurangi penggunaan penggunaan energi. Evaluasi awal dapat dijadikan
acuan untuk menghitung return on investment setelah mengimplementasikan perubahan.
- Mendesain Ulang Sistem PendinginanDesain
sistem pendinginan dengan memisahkan aliran panas dengan aliran dingin.
konsentrasikan aliran dingin langsung ke rack server dan udara panas
kembalikan ke AC. pastikan untuk mengurangi kehilangan aliran dan
tekanan udara dengan menutup lubang-lubang udara yang tidak perlu pada
tembok, raised floor dan langit-langit.
- Mempertimbangkan RedundansiBanyak
perusahaan yang menggunakan sistem pendinginan yang redundan pada waktu
yang bersamaan. Hal tersebut membuat sistem lebih fleksibel dan siap
dalam menghadapi ekspansi dan puncak penggunaan. Namun energi yang
digunakan hanya sebagian dari energi yang dikonversi menjadi dingin. Hal
ini mengakibatkan penggunaan energi yang dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan yang dibutuhkan. kurangi redundansi sebisa mungkin, gunakan
skema backup atau penggiliran sistem pendingin di data center.
- Menggunakan Peralatan Yang Dapat DisesuaikanEkspansi dan penggunaan energi pada beban puncak dapat direncanakan dengan membuat sistem yang modular. Penggunaan blade server yang
dapat mengonsentrasikan komputasi pada ruang yang lebih sedikit
sehingga dapat mengurangi kebutuhan akan pendinginan. Sistem yang
scalable juga memungkinkan untuk pengoperasian pada kebutuhan energi
yang minimal dan memberikan kapabilitas untuk ekspansi ketika
dibutuhkan.
- Virtualisasi PerangkatKebanyakan
server tidak bekerja secara optimal karena dipenuhi oleh
informasi-informasi kuno atau software yang hanya digunakan pada waktu
tertentu. Server-server yang sudah berumur pun cenderung boros energi
dibandingkan dengan performa yang diberikan. untuk melakukan
penghematan, server-server lama tersebut divirtualisasikan kedalam
server baru sehingga terjadi penghematan energi. dengan melakukan
virtualisasi pada server aplikasi dapat dibuat lebih fleksibel serta
server virtual yang sedang tidak diperlukan dapat dimatikan.
virtualisasi perangkat dapat menjaga jumlah dan tempat server serta
memindahkan aplikasi ke lokasi fisikal yang berbeda sebagaimana
dibutuhkan untuk mencapai efisiensi yang optimal.
- Menggunakan Peralatan Yang Telah TersertifikasiPemilihan
alat-alat yang sudah tersertifikasi ramah lingkungan oleh lembaga
independen dapat menjamin perangkat yang digunakan sudah memenuhi
standar ramah lingkungan. dengan adanya sertifikasi tersebut maka tidak
diperlukan benchmarking terhadap peralata-peralatan mana yang termasuk
kategori ramah lingkungan. hal ini sudah dilakukan oleh lembaga tersebut
sehingga memiliki standar yang sama satu sama lain apabila menggunakan
lembaga sertifikasi yang sama.
- Menyumbangkan Atau Melakukan Daur Ulang Pada Server Yang Sudah UsangSistem
lama atau sistem kuno biasanya kurang efisien dibandingkan sistem yang
baru. Oleh karena itu, untuk menghemat uang dapat dilakukan pembelian
sistem yang baru dan menon-aktifkan sistem yang lama. Namun, karena
server mengandung limbah beracun (toxic) dalam jumlah besar, server lama
tersebut dapat dijual kembali untuk digunakan oleh organisasi
non-profit atau organisasi pendidikan. Server lama juga dapat di jual
ke vendor yang melakukan recycling atau daur ulang dengan memisahkan bagian yang masih berguna dan membuang sisa toxic dengan benar.
- Perhatikan Lingkungan Sekitar Data CenterGreen data center tidak hanya berfokus pada perangkat didalam ruang server. Pemilihan dan penggunaan material ramah lingkungan untuk gedung data center juga merupakan salah satu pendekatan dalam membangun green data center.
mengatur tata letak desain interior dan eksterior juga dapat membantu
mengurangi energi yang diperlukan untuk pendinginan dan pencahayaan.
- Riset mengenai Sumber Energi AlternatifCara
terbaik untuk tetap ramah lingkungan adalah dengan mendapatkan energi
alternatif yang sesuai dengan keadaan sekitar data center. Salah satu
energi alternatif yang sering digunakan adalah Photovoltaic, yaitu dengan cara mengganti atap dengan solar panel. Hal tersebut dapat mengurangi ketergantungan terhadap power grid. Cara lain adalah dengan memanfaatkan energi angin, menggunakan heat pumps, dan menerapkan evaporating cooling. Cara-cara tersebut akan sangat bermanfaat karena dapat mengurangi biaya pengeluaran akan konsumsi energi.
- Melibatkan Pihak ManajemenSebagai
pengambil keputusan serta pihak yang lebih mengerti mengenai bisnis
serta keadaan perusahaan pihak manajemen harus turut disertakan dalam
perencanaan pembangunan green data center. hal tersebut dilakukan agar proses pengambilan keputusan serta perancangan strategi pembangunan data center dapat
berjalan secara lebih profesional serta ditaati oleh pihak operasional
karena merupakan keputusan bersama yang harus dihormati.
Mau Box makanan yang ramah lingkungan? Aman bersentuhan dengan makanan Anda? Coba lihat selengkapnya di sini.
ReplyDeleteGreen architects focus on methods that use the environment to heat and cool, insulate and build, such that you can save many thousands of dollars in energy and other costs over the life of your house. Tom
ReplyDeletenice
ReplyDeletePassive Networking
Structured Cabling